Judul
"Mimpi Saat Ini"
Madara menuju lokasi dimana Kakashi berada yang masih sangat kelelahan dan mengambil paksa mata sharingan milik Kakashi, lalu ia menanamkam mata itu ke mata kirinya , dengan mata baru yang ia miliki, Madara mampu menuju ruang dimensi Kamui yang disana terdapat Sakura dan Obito .
Aku tidak akan membiarkanmu!!!" teriak Madara sambil menyerang, berniat menyelamatkan dan mengambil kembali mata Rinnegan yang satunya
Chapter nauto 675 sudah rilis
Naruto Chapter 675 - Mimpi Saat Ini
Versi Teks oleh : Adj13
Madara melemparkan tongkat hitam ke
arah Sakura, dan bersamaan dengan itu Obito menggunakan Kamui untuk
menyelamatkan Sakura. Obito mengarahkan Kamuinya ke Sakura, membuatnya kembali
ke dimensi asli sebelum terkena serangan tongkat Madara.
"Sakura!?" ucap kaget
Kakashi saat merasakan Sakura kembali.
"Kakashi-sensei.."
Sakura menghadap ke arah Kakashi
dan kemudian ia kaget. "Sasuke-kun!?" Sakura melihat ada Sasuke di
sebelah Kakashi.
Sasuke juga kaget dengan kemunculan
Sakura yang tiba-tiba. "Kenapa bisa ada Sakura tiba-tiba di sini?"
ucapnya.
"Sebelumnya dia berada di
dimensi lain.." jelas Kakashi. Ia lalu bertanya pada Sakura, "Sakura,
apa yang terjadi di sana?"
Bukannya menjawab, Sakura malah
balik bertanya, mempertanyakan masalah mata kiri Kakashi. "Kakashi-sensei,
mata kirimu.."
"Kejadiannya cepat sekali,
Madara mencurinya.." jelas Kakashi.
"Coba kulihat.." Sakura
menghampiri Kakashi dan memeriksanya.
"Maaf telah membuatmu
repot.." ucap Kakashi.
"Apa yang terjadi pada Obito?
Madara pergi ke sana menggunakan Kamui.."
"Eh!? Aku sendiri tak sadar
tiba-tiba saja sudah ada di sini.." ucap Sakura.
Sakura hanya ingat denga kejadian
saat Obito memintanya untuk menghancurkan mata kirinya. "Tolong hancurkan
Rinnegan di mata kiriku.." ucap Obito waktu itu.
"Aku bahkan sudah tak bisa
bergerak lagi. Kalau saja aku lengah sedetik saja, Zetsu hitam akan langsung
menguasai tubuh dan Rinneganku. Kalau itu sampai terjadi, dia akan menggunakan
mata kananku untuk keluar dari sini.. dan Madara akan mendapatkan Rinnegannya.."
"Sesuatu yang buruk akan
terjadi kalau ia sampai memiliki kedua matanya.."
"Sesuatu yang buruk!?"
Sakura kaget. "Apa masih ada yang lebih buruk lagi dari situasi saat
ini!?"
"Bahkan aku sendiri tak bisa
mengimplant Rinnegan di kedua mataku.." ucap Obito. "Hanya dengan
satu Rinnegan di mata kiriku, kekuatannya cukup untuk membuat diriku hampir
lepas kendali.. Kalau sampai kedua Rinnegan bertemu, tak akan ada seorang pun
yang bisa mengalahkannya.."
"Itu.."
"Mata akan menunjukkan
kekuatannya yang sesungguhnya saat keduanya saling bertemu.. Jadi cepat,
hancurkan Rinneganku secepat mungkin.."
Deg!!!!! ingatan Sakura tiba-tiba
saja terpotong. Sesuatu melintas di benak Sakura, ada sesuatu yang harus
dikhawatirkan dari kata-kata Obito tadi. "Ada apa Sakura!?"
Ya, tadi Obito sempat bilang kalau
dia bahkan tak bisa bergerak.
"Kita dalam masalah!! Obito
bahkan tak bisa bergerak!! Madara akan mengambil Rinnegannya!!" ucap
Sakura ke Kakashi dan Sasuke.
Benar saja, Madara yang meski hanya
setengah badan tampak dengan mudah mencengkram diri tak berdaya Obito. Madara
memasukkan tangannya ke dalam lubang di dada kiri Obito, lalu menyadari
sesuatu..
"Segel kutukan yang kubuat di
dalam hatimu telah menghilang, bagaimana caramu melakukannya!? Harusnya kau tak
akan bisa melukai dirimu sendiri.."
"Aku membuat Kakashi menusuk
dan menghancurkannya.. segel itu menghalangi jalanku, saat aku mencoba untuk
menjadi Junchuuriki Juubi.." ucap Obito.
"Aku bisa saja mati, tapi itu
lebih baik dari pada harus memenuhi perintahmu.." ucap Obito.
Bukannya merasa kesal, Madara malah
tertawa. "Kukuku.. sebenarnya kau telah melakukan apa yang aku inginkan..
Tidak, bahkan lebih dari itu.."
"Apanya yang lucu?" Obito
tak mengerti.
"Itu adalah segel kutukan
untuk boneka.. Kalau seseorang mencoba untuk melepaskannya dari tubuhnya, maka
tubuhnya akan menolak untuk melakukannya.. kau tahu itu, kan.. dan dengan segel
yang kupasang pada kalian itu, kalian juga tak akan bisa melakukan bunuh diri..
kalian adalah bagian yang penting dalam rencanaku.."
"Kalian?" Obito tak
mengerti.
"Kebetulan yang lucu sekali,
cara kalian melepasnya juga sama.." ucap Madara, dan barulah Obito
menyadari semua skenario ini.
"Rin.." ucap Obito dengan
tatapan kaget dan kesal.
"Ya.. untuk menjadikan gadis
itu sebagai Jinchuuriki Sanbi dan hendak menyerang Konoha adalah sesuatu yang
aku rencanakan, bukan Kirigakure.." ucap Madara.
"Dia menggunakan jutsu yang
harusnya Kakashi gunakan pada lawan untuk menghentikannya, dengan meresikokan
nyawanya sendiri.. itu adalah bagian dari rencanaku.."
"Untuk bisa membawamu ke dalam
kegelapan.. serta membuatmu bekerja untuku.."
"Jadi itu semua adalah
rencanamu!?"
"Aku mengambil kesempatan saat
Minato sedang dalam misi lain, lalu mengendalikan shinobi Kirigakure dan
menculik Rin, meninggalkan Kakashi seorang diri.. Itu juga untuk membuatmu
melepaskan kekuatanmu dan melihat seberapa kuat dirimu.."
"Apa kau pikir kemunculan
Zetsu putih di dekat mereka itu sesuatu yang kebetulan?"
Waktu itu, Zetsu tiba-tiba
menghampiri Obito dan berkata, "Aku sedang keluar, lalu tiba-tiba aku
melihat Kakashi dan Rin yang kau bicarakan itu sedang dalam masalah!!"
Obito percaya begitu saja dan
langsung mengikutinya, bersama dengan Tobi yang melapisi tubuhnya. Tak hanya
itu, di tengah jalan amarahnya terus saja dipancing-pancing. "Apa yang si
kilat kuning itu lakukan!?"
"Kenyataan bahwa perempuan itu
mati di tangan Kakashi juga sangat sempurna, bukan?" ucap Madara.
"Aku sudah mengajarimu, untuk
mengendalikan seseorang kau harus menggunakan sisi gelap mereka.. Kalaupun
orang itu tak punya sisi gelap, kau bisa menciptakannya sendiri.. terlalu naif
kalau kau berpikir aku tidak melakukannya padamu, kan?"
Obito semakin kesal.
"Kenapa.. kenapa kau
memilihku!?"
"Kau memiliki perasaan yang
sangat kuat.. pada Rin, pada teman-temanmu, pada Hokage, pada para
Shinobi.."
"Kalau kau jatuh, maka itu
semua secara bersamaan akan membawamu ke jurang yang amat dalam.. Namun, orang
sepertimu.. masih butuh sedikit lagi untuk menjadi seperti apa yang aku
inginkan.."
"Aku akan mendapatkan mata
kiri itu kembali.." ucap Madara.
Beralih ke sisi Naruto, tampak ia
sudah berhasil menyegel bayangan tak terlihat Madara. Naruto menguncinya dengan
segel, beberapa tongkat hitam Rikudo, serta meninggalkan satu bunshinnya untuk
menjaganya.
"Baik, sekarang sudah
selesai!! Dia sudah tak bisa bergerak lagi!!"
"Kuserahkan dia padamu!!"
Naruto kemudian pergi.
"Yah, serahkan padaku!!"
ucap bunshin Naruto.
Kembali ke Sakura, ia telah selesai
dengan penjelasannya.
"Jadi begitu rupanya.."
ucap Kakashi.
"Dia bisa kembali kapan saja,
jangan sampai lengah.." ucap Sasuke.
Selanjutnya Naruto muncul dari
kejauhan. Sasuke bertanya, "Bagaimana dengan bayangannya?"
"Aku sudah menyegelnya dengan
kage bunshin dan tongkat Rikudo.." ucap Naruto.
"Naruto!?" Sakura kaget.
"Hei, Sakura-chan.."
"Bisa kubantu sedikit?"
Naruto menghampiri Kakashi.
"Naruto?"
"Apa yang kau lakukan,
Naruto?"
"Sudah lihat saja, ini akan
baik-baik saja.."
Naruto mengarahkan telapak
tangannya ke mata kiri Kakashi lalu..
"Kakashi-sensei, sekarang coba
buka matamu.."
Kakashi membuka mata dan tiba-tiba
saja matanya kembali. Bukan sharingan, melainkan hanya mata biasa.
"Mustahil!! Bagaimana kau bisa
melakukannya!?" ucap kaget Sakura.
"Hmm.. bagaimana ya, sulit
untuk menjelaskannya.. ini semacam aku mengambil sedikit bagian dari
Kakashi-sensei dan kemudian.. umm.. semacam.."
"Sudah kubilang kan, jangan
sampai lengah, dia bisa datang kapan saja.." ucap Sasuke.
"Hah? Memangnya kapan kau
mengatakannya padaku??" sahut Naruto yang memang baru datang.
"Ini bukan waktunya untuk itu,
Naruto! Yang lebih penting, jelaskan padaku tentang mata itu.."
"Madara mencuri mata kiri
Kakashi-sensei lalu pergi ke tempat Obito, dia akan keluar dengan kedua mata
Rinnegan.."
"Eh? Benarkah!?"
Melihat mereka bertiga berkumpul
seperti itu, Kakashi jadi teringat saat di awal-awal mereka tergabung sebagai
satu tim.
Saat itu, Kakashi meminta pada
ketiga muridnya itu untuk saling memperkenalkan diri. "Yah.. pertama-tama
perkenalkan diri kalian masing-masing.."
"Apa yang harus
kukatakan?"
"Yah, katakan saja apa yang
kau sukai, tak kau sukai.. mimpi, cita-cita, hobi, atau apalah itu.." ucap
Kakashi, lalu Naruto pun jadi orang pertama yang memperkenalkan dirinya..
"Baiklah, namaku Uzumaki
Naruto! Aku suka makan ramen, dan aku suka pergi ke kedai ramen Ichiraku,
apalagi kalau guru Iruka mentraktirku!! Aku benci saat menunggu beberapa menit
sebelum ramennya matang.. lalu mimpiku adalah..
"Aku ingin melampai para Hokage
yang pernah ada, serta membuat semua orang di desa mengakui
keberadaanku!!"
Selanjutnya giliran Sasuke.
"Namaku Uchiha Sasuke.. ada banyak hal yang tidak kusukai, dan aku sendiri
tak tahu apa yang kusuka.. lalu, daripada mimpi aku lebih berpikir ini merupakan
suatu ambisi.. aku ingin mengembalikan klanku dan.. membunuh seseorang.."
Lalu Sakura..
"Aku Haruno Sakura.. apa yang
kusukai adalah.. yah, itu.. orang yang aku suka.. ah, apa aku harus menyebutkan
mimpiku juga? Kyaaaaa!!!"
Naruto Chapter 675 - Adj13
Kakashi lalu melihat ke arah mereka
yang sekarang. Naruto yang sekarang.. jelas sudah bukan lagi Naruto yang waktu
itu..
"Kau telah melampaui para
Hokage, Naruto.. dan sekarang semua orang telah mengakuimu sebagai pahlawan,
dan kau masih ingin menjadi Hokage.."
Juga Sakura..
"Sakura.. kurasa perasaanmu
terhadap Sasuke telah berubah dari waktu itu, dan meskipun sekarang kau masih
menyukainya, kurasa itu perasaan yang berbeda.. Kau masih memiliki perasaan
pada seseorang yang mencoba untuk membunuhmu.."
"Tak peduli apapun yang
terjadi, kau tak bisa melupakan seseorang yang kau sukai dan menganggap kalau
itu adalah tugasmu, untuk mengembalikan Sasuke dari kegelapan.. kau adalah
gadis yang baik.."
Juga.. Sasuke..
"Sasuke.. mimpimu adalah untuk
membunuh Itachi.. sekarang setelah dia mati, apa tujuanmu? Meski menjadi guru
kalian, aku tak bisa mengerti kalian semua.." pikir Kakashi.
Naruto Chapter 675 -Adj13
Kakashi lalu menanyakannya secara
langsung pada Sasuke. "Sasuke.. apa tujuanmu saat ini?"
"Kau bilang ingin menjadi
Hokage.. apa maksud di balik itu semua?" tanya Sakura.
Sasuke diam saja..
"Mungkin ini adalah takdir
bagi tim 7 untuk berkumpul kembali.. Sasuke, kalau kau tak ingin mengatakan
pada kami apa yang sebenarnya kau inginkan, tak apa.. namun kenyataan kalau
kita pernah bersama sebagai tim 7.. itu tak akan pernah berubah, kan?"
Belum selesai mereka bicara,
Kakashi merasakan kemunculan musuh. "Dia datang.." ucapnya. Segera
setelahnya mereka pun memasang ancang-ancang.
"Apa kalian masih ingat dengan
misi pertama kita, misi untuk mengambil lonceng!? Kalian masih belum lupa
dengan apa yang aku ajarkan, kan!?"
"Tentu saja!!" ucap
Naruto.
"Kerja sama, kan!?"
No comments:
Post a Comment